Senin, 14 November 2011

Hikmah Menjadi Ketua RT

     Ketika saya terpilih atau tepatnya ditunjuk beramai-ramai oleh warga untuk menjadi ketua RT, saat itu juga terbayang beban berat yang harus dipikul. Beban berat untuk memimpin dan melayani berbagai macam urusan masyarakat. urusan surat-menyurat, urusan gotong-royong, ronda, perselisihan dan lain sebagainya. Tapi apa mau dikata, saat itu saya terkondisikan untuk menerima "jabatan" ketua RT tersebut.
Setelah dijalani menjadi ketua RT ternyata selain menambah kerja (baca: ladang amal) juga banyak hikmah yang diperoleh. Hikmah tersebut antara lain :
1. Lebih cepat dikenal, saya warga baru di perumahan tersebut setiap berpapasan dengan warga mereka  menyapa dengan.. " Pak RT....."
2. Lebih kenal dengan warga, mulai dari nama lengkapnya nama istrinya, nama anaknya, pekerjaannya, status perkawinannya dan rumah yang ditempatinya (rumah sendiri atau kontrak .. he he he) maklum Ketua RT memegang data-data warga. Data ini sangat penting terutama bagi para Dai  dan pelaku MLM..hehe.
3. Sarana belajar dalam berinteraksi dan bersosialisasi dengan berbagai strata sosial.
4. Dalam berpenampilan jadi agak lebih rapi. Harus menjadi contoh dan teladan dalam sikap, tingkah laku dan penampilan
5. Sarana belajar berorganisasi yang nyata.
6. Belajar menerima kritikan, celan dan hinaan (baca: kesabaran)
7. Menjadi pengalaman berharga bagi yang mau mencalonkan menjadi pejabat publik (Walikota atau Gubernur). Saya mau jadi Walikota.
8. Dapat tambahan uang saku (ini rahasia ya..)
     Wah masih banyak lagi hikmah lainnya.






Senin, 14 Februari 2011

"Demi Allah, aku tidak akan tinggal diam sementara kalian semua bekerja"

Pada suatu hari Rasulullah Saw pergi untuk sebuah perjalanan jauh bersama para sahabatnya. Di tengah perjalanan mereka ber-istirahat dulu dan mendirikan kemah di padang pasir. Kebetulan mereka membawa seekor domba. Maka salah seorang sahabat berkata, "Aku akan memotong domba itu." Sedang yang lain ber-kata pula, "Aku yang akan mengulitinya," dan sahabat yang lain lagi berkata, "Aku yang akan memasaknya nanti." Lalu Rasulullah berkata, "Dan aku yang akan mencari kayu bakarnya."

Para sahabat terperanjat dengan ucapan beliau. Mereka segera berkata, "Tidak usah ya Rasulullah, biar kami saja yang melakukan semuanya. Baginda beristirahat saja sampai masakan ini selesai."

Rasulullah kemudian bersabda kepada mereka semua, "Demi Allah, aku tidak akan tinggal diam sementara kalian semua bekerja. Allah membenci hamba-Nya yang mengistimewakan dirinya dari saudara-saudaranya." Setelah mengucapkan sabda-nya beliau pergi mencari dan memanggul sendiri kayu bakar yang didapatnya.

Sumber: Hiburan Orang Mukmin, Safwak Sa'dallah Al Mukhtar

Rabu, 02 Februari 2011

Ketika Hijrah Buat Hidup Lebih Bermakna


"Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang...(Imam Syafii)

BANDUNG tahun 2007.
Kehidupan terus berjalan dari detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun.Waktu kadang terasa cepat, kadang terasa lambat. Bagiku putaran waktu pada saat itu terasa begitu sangat cepat. Tapi nasib belum berubah. Cita menjadi pengusaha sukses belum tercapai, tepatnya pengusaha perbukuan. Penghasilan semakin kecil nilai nominalnya sedangkan kebutuhan sandang, pangan dan papan terus merangkak naik. "Sabar ya istri dan anakku yang tersayang Abi masih berusaha" mungkin itulah gambaran perasaan hati ketika melihat kondisi kehidupan keluarga yang tak semakin membaik. Akhirnya......singkat cerita keluarlah SK (Surat Keputusan) atas dasar kasih dan sayang dari kedua orang tuaku... "MERANTAULAH jika ingin berubah". Merantau.....wow.. sesuatu yang tidak pernah terbayangkan dalam benak dan pikiran (maklum orang sunda tak terbiasa hidup merantau).

Bandara Husein Sastranegara.
"Doakan kami ya disana'' pinta kami bertiga. Sedih.. sudah pastilah berpisah dengan orang-orang yang kami sayangi, berpisah dengan kawan-kawan seperjuangan, sedih berpisah dengan kota Paris van Java dengan segala warna-warninya.Tapi sudahlah.

Bandara Hang Nadim.
Peta Pulau Batam dan Pulau Bintan
Sudah sampai. Tak terasa hanya memerlukan waktu satu jam lima belas menit dari Bandung ke Batam.

TANJUNGPINANG tahun 2011.
Kehidupan terus berjalan dari detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun.Waktu kadang terasa cepat, kadang terasa lambat. Bagiku putaran waktu pada saat ini terasa begitu berarti. Nasib sudah berubah walaupun cita belum tercapai. Penghasilan Alhamdulillah lebih baik. Hidup terasa lebih indah. Terima kasih semuanya. Ternyata dengan hijrah terasa betapa luasnya bumi Allah serta melimpahnya rezeki dari Allah. Dengan  hijrah betapa terasa nikmatnya ilmu, ukhuwah, nikmatnya ketika mudik, nikmatnya rasa kangen dengan orang tua dan saudara. " Maka, bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung" (Q.S Al Jumu'ah : 10).